The Clock Tower in Makkah

You can see the Kabah from the Makkah Clock Tower

Backpacker Notes

Moslem Backpacker Travel notes.

Buka Puasa di Masjidil Haram.

 Bagi antum yang pernah umroh, pasti pernah ikut buka puasa bersama di masjidil Haram atau masjid Nabawi.
Buka puasa bersama ini dilakukan tiap hari Senin dan Kamis dan juga pada hari-hari yang bertepatan dengan puasa sunnah.
Adapun menu utama buka puasanya adalah kurma yang disajikan adalah saus kacang khas Arab atau yang dikenal dengan Thahinah dicampur dengan qisthoh atau krim dingin lembut yang nikmat serta air zam-zam yang juga dingin nikmat.
Ada juga menu lain seperti roti gandum, gahwah atau kopi Arab, teh plus mint, laban de el el.
Para pria berjubah putih plus berkopiah putih biasanya akan hilir mudik di antara para jamaah yang tengah menunggu azan maghrib. Mereka membagi-bagikan kurma kepada para jamaah.
Para penyaji hidangan berbuka puasa ini berasal dari berbagai negara seperti Afghanistan, Uzbekistan, Pakistan juga Indonesia, mereka sibuk melayani jamaah yang menunggu waktu maghrib. Dengan jubah plus kopiah putih mereka hilir mudik sambil membawa paket kurma dalam kantong-kantong plastik untuk dibagi-bagikan kepada para jamaah. Ada juga yang membawa teko berukuran sedang yang berisi qahwah atau kopi arab, juga plus mint di tangan kanan serta membawa gelas-gelas kartun berukuran kecil, juga gelas plastik yang berukuran sedang. Dengan senang hati mereka menuangkan qahwa atau teh kepada para jamaah. Tiap kali melihat jamaah kehabisan teh atau qahwa dalam gelas-gelas kecil mereka, maka mereka dengan serta merta menuangkan kembali minuman hangat More

PENYEBAB TERPECAHNYA BARISAN KAUM MUSLIMIN

Bismillah.

Tulisan singkat ini adalah terjemahan dari sebuah buku yang sangat bermutu yang dikarang oleh seorang wanita yang bernama Hannan binti Ali Muhammad Al Yamani. Namun yang saya terjemahkan hanya sebagian kecil saja dari buku aslinya yang mungkin tidak mencapai satu persennya.

Berkata Hannan binti Ali Muhammad Al Yamani di dalam kitabnya halaman 43,

Seiring dengan meluasnya penaklukan-penaklukan Islam terhadap negeri-negeri kafir pada kurun pertama hijriah, bersamaan dengan itu pula setan melihat kepada kondisi kaum muslimin yang telah dianugerahi oleh Allah `azza wa jalla berupa pertolongan dan penguasaan terhadap negeri-negeri tersebut. Melihat kenyataan seperti itu, maka setan berputus asa dari disembah di jazirah Arab. Namun setan tidak berhenti sampai di sini, ia kemudian melihat kepada benteng luar penjagaan kaum muslimin di negeri-negeri mereka (untuk menyerangnya,-pent.), maka setan menemukan bahwa benteng-benteng tersebut penuh dengan penjagaan hingga akhirnya setan dan tentaranya dari kaum kafir tidak menemukan celah yang bisa dimasuki (untuk memecah belah dan menyerang kaum muslimin dari luar,-pent.).

Setelah setan tidak menemukan celah yang bisa dimasuki dari luar, maka setan memusatkan perhatiannya kepada benteng dalam pertahanan kaum muslimin. Di dalamnya setan tidak menemukan penjagaan yang berarti, akan tetapi dia menemukan banyak celah yang bisa ditembus dengan mudah. More

Muslim Travel Notes

Muslim Backpacker Travel Notes

Umrah

Labbaika Allahumma Umroh…

Malam Jumat kemarin, tepatnya 13 Maret, sepulangnya dari tempat kerja di Ma`had Difaa Al Jawwi,  Hayy Al Shatee`e, saya dan dua orang teman saya, H. Wildan dan Anto pergi melaksanakan ibadah umroh. Kami berangkat dari miqat kami di Jeddah sekitar pukul sepuluh malam setelah makan malam dan sholat Isya. Ini merupakan umrah yang kedua bagi saya. Alhamdulillah, dalam rentang waktu empat bulan ini sudah bisa melaksanakan ibadah umrah untuk kedua kalinya. Hal ini selain dikarenakan biaya yang tidak terlalu tinggi, juga disebabkan jarak tempuh yang tidak terlalu lama dari Jeddah ke Mekkah, yakni sekitar 1 jam perjalanan. Jadi kalau ada rezeki dan waktu luang, Insya Allah, tinggal berangkat. Berbeda sekali dengan beberapa orang teman saya yang tempat kerjanya lumayan jauh dari Mekkah, di Dammam misalnya. Mereka ada yang sudah hampir satu tahun bekerja di sini namun belum sempat melaksanakan ibadah umrah maupun untuk sekedar ziarah ke Masjidil Haram.

Well…

Setelah mandi dan makan malam. Kami langsung memakai kain ihram.

Miqat kami adalah di daerah tempat kami tinggal yaitu di Jeddah. Jadi begitu kami berniat umroh maka kami tidak perlu untuk pergi mencari miqat yang lain.

Labbaika Allohumma umroh, Allahumma hadzhihil umroh laa riyaa`a fiihaa walaa sum`ah.

Segera setelah shalat Isya kami langsung turun keluar dari `gurfah` menuju jalan raya yang jaraknya sekitar dua puluh meter dari tempat tinggal kami.

Dua helai kain ihram telah membungkus tubuh-tubuh kami. Angin malam yang sedikit panas menyentuh kulit-kulit kami. Panas terasa. Namun, inilah perjalanan yang insya Allah diberkahi. Another one blessed travel. A spiritual travel.

Kami mendapati jalan telah dipadati oleh kendaraan. Sehingga butuh waktu 10 menitan untuk menyeberang jalan.

Perlu untuk diketahui bahwa untuk menyeberang jalan raya di negara ini harus ekstra hati-hati, karena sebagian besar pengemudi di sini sering ngebut. Maka pada saat menyeberang jalan harus dipastikan bahwa mobil di jalan tersebut tidak banyak atau jaraknya dengan tempat kita mau mau nyebrang jauuuuh banget. Nah, setelah itu baru deh nyebrang.

Back to my story…

`Bab Makkah?` kata saya kepada sopir taksi ilegal yang ternyata seorang pemuda Saudi.

`Aiwah!`, jawabnya.

`Kam?` ,kata saya lagi.

`Khomsah `isyriin`, jawabnya.

`Laa, khomestasyr?`  Saya mencoba menawar ongkosnya.

`Laa!` timpalnya sambil geleng-geleng kepala.

`Isyriin!` tawar saya lagi dan kali ini dia mengiyakan.

Kami langsung masuk ke mobil begitu tawaran kami diterima. Kami duduk di belakang. Di dalam taksi tersebut sebelumnya sudah ada seorang penumpang yang kalau dilihat dari bentuk wajah dan postur tubuhnya yang khas, dia berasal dari India. Dia juga kelihatannya mau umrah.

Kami berlima di dalam taksi tersebut. Taksi yang kami tumpangi adalah taksi ilegal. Sopirnya pun seorang pemuda yang belum begitu tahu jalan ke Bab Makkah.

Qaddarallahu Ma sya`a fa`ala. Mau cepat-cepat sampai, eh malah terlambat karena mobilnya muter muter cari jalan dan ditambah lagi oleh jalan yang sedikit macet (maklum malam Jumat adalah malam week end-nya warga Saudi) dan juga karena ada sebagian jalan yang ditutup karena sedang diperbaiki. Kami hampir memutuskan untuk turun karena kelamaan berada di dalam taksi tersebut. Namun sopir tersebut merasa keberatan dan memohon agar kami tidak turun serta berjanji akan segera menemukan jalan terdekat menuju `Bab Makkah`.

By the way, di sini hampir semua mobil dijadikan taksi (ilegal). Mulai dari Sedan, Jeep, Pick Up, dan kalau bisa, mungkin truk juga dijadikan taksi. Hehe.

Next…

Sekitar 40 menit kemudian kami akhirnya tiba di Bab Makkah. Kami keliling untuk mencari kendaraan yang menurut hemat kami paling murah dan bagus. Pilihan kami akhirnya jatuh pada sebuah mini bus.

Mini bus yang kami tumpangi ini bermuatan sekitar tiga puluh orang. Ongkosnya cuma 10 riyal per orang. Berbeda dengan menggunakan taksi yang hanya 20 riyal bertiga.

Awalnya kami berniat naik taksi toyota.  Namun karena ruang yang tersedia terlalu sempit dan ongkosnya yang kemahalan maka kami urungkan niat kami.

Mini bus yang kami tumpangi tidak langsung jalan karena ingin mencari satu orang penumpang lagi. Tidak butuh waktu lama bagi sopir tersebut untuk menemukan satu penumpang baru karena begitu bus berjalan sedikit ke depan maka calon penumpang langsung didapat.

Bus mulai jalan.

Dengan perlahan-lahan kendaraan yang kami tumpangi melaju sampai batas kecepatan maksimal yang diperbolehkan. Begitu juga dengan jarum penunjuk kecepatan di speedometernya bergerak menuju angka batas kecepatan maksimal tersebut. 100km/hrs. Di batas inilah kendaraan yang kami tumpangi melaju.

Beberapa puluh meter dari bab taftisy  (razia), sopir mini bus mengurangi kecepatan kendaraan. Saya sendiri agak sedikit khawatir, begitu juga dengan dua orang teman saya. Takut kalau terkena razia iqomah/surat izin tinggal karena kami pada waktu itu tidak membawa kartu iqomah karena masih ditahan. Namun alhamdulillah semuanya berjalan lancar karena kendaraan tidaklah berhenti.

Di dalam bus kami terkantuk-kantuk. Rasanya ingin tidur namun dengan sekuat tenaga kami tahan dan kami paksa mata kami untuk melek. Maklum, dari tadi pagi kami belum istirahat walau barang satu jam. Beberapa penumpang terlihat tertidur. Memanfaatkan waktu satu jam perjalanan tersebut untuk beristirahat.

Thayyib More

the pearl of salaf ash shalih

سَافِرْ تَجِدْ عِوَضًا عَمَّنْ تُفَارِقُهُ * وَانْصَبْ فَإِنَّ لَذِيْذَ الْعَيْشِ فِي النَّصَبِ

إِنِّي رَأَيْتُ وُقُوْفَ الْمَاءِ يُفْسِدُهُ * إِنْ سَاحَ طَابَ وَإِنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ

وَالأُسُدُ لَوْلاَ فِرَاقُ الأَرْضِ مَا افْتَرَسَتْ * وَالسَّهْمُ لَوْلاَ فِرَاقُ الْقُوْسِ لَمْ يُصِبِ

وَالشَّمْسُ لَوْ وَقَفَتْ فِي الْفُلْكِ دَائِمَةً * لَمَلَّهَا النَّاسُ مِنْ عُجْمٍ وَمِنْ عَرَبِ

وَالتِّبْرُ كَالتُّرَابِ مُلْقًى فِي أَمَاكِنِهِ * وَالْعُوْدُ فِي أَرْضِهِ نَوْعٌ مِنَ الْحَطَبِ

فَإِنْ تَغَرَّبَ هَذَا عَزَّ مَطْلَبُهُ * وَإِنْ تَغَرَّبَ ذَاكَ عَزَّ كَالذَّهَبِ

Merantaulah, engkau akan mendapatkan pengganti dari orang-orang yang kau tinggalkan; dan bekerja keraslah karena sesungguhnya kelezatan hidup itu ada dalam More

hope

if you can get what you want without any effort then do it get it…

we can`t get anything we want without any effort,..

you might say that,

I PRAY TO ALLAH AZZA WAJALLA AND ASK HIM TO GRANT MY WISHES AND HE GRANT IT. I DO IT WITHOUT ANY EFFORT

bro, guy, akhi,…

know that even a prayer is an effort

or just imagine something is an effort, too

suddenly Allah gives you what you imagine,

impossible…

or may be that is your share / destiny in this life

but you can`t still get anything without any effort

so do something good for your life

even best…

understand with this short note,..or note…

laa ba`sa bihi,..

no matter

be a good moslem or life as a mujahid and die as a martyr

 

mein catcil…

…seiring dengan berkembangnya dakwah salafiyyah ahlus sunnah al jamaah di dunia ini, maka seiring itu pula kebencian dan permusuhan terhadap dakwah ini berkembang…
sebagai contohnya adalah-mungkin ini jarang terpikirkan oleh kita-yaitu dengan tuduhan yang sebenarnya salah alamat dan maksud serta tujuannya,
berikut ini contohnya (diambil dari situs abusalafy…yang pengecut): More

 

KORBAN MODE

Oleh: Ahmad Syafi`i as Sasaky

Editor: Abu Fathimah Ryan Mayer

Fenomena yang kian hari menjamur.

Teman-teman, kalau kita perhatikan akhir-akhir ini muncul fenomena ajiib atau aneh dimana sebagian besar sobat muda kita berpakaian, bertingkah-laku, serta mencontoh model rambut yang kebarat-baratan biar dibilang gaul, cool, asyik atau tidak ketinggalan zaman. Fenomena yang dimaksud adalah korban mode. Nah kalian tau gak apa dan siapa itu korban mode?

Korban mode adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang meniru-niru segala tindak-tanduk orang lain tanpa berpikir apakah hal yang ia tiru cocok atau tidak dengan diri dan agamanya? Hal-hal yang ditiru secara sembarangan oleh para korban model tersebut amat beragam mulai dari cara berpikir, cara berjalan, cara berbicara hingga cara berpakaian. Nah, biasanya orang yang ditiru para korban mode adalah orang-orang terkenal seperti para artis, penyanyi, banci, pemain bola, pembalap, bahkan para ustadz karbitan.

Anehnya, fenomena gaul atau `tasyabbuh bil kuffar` (penyerupaan dengan orang kafir) ini semakin hari semakin merebak di setiap daerah di negeri tercinta ini, baik di kota-kota atau di desa-desa. Mulai dari cewek-cewek cara yang berpakaian serba you can see alias pakaian minim yang mengumbar aurat serta membangkit nafsu syahwat, gaya rambut kuncir sana-sini yang gak jelas, hingga para cowok yang meniru cewek dengan menindik telinga dan bibir mereka. Astaghfirullah, sungguh fenomena meniru kaum kafir ini dapat mengundang kemurkaan Allah sebagaimana yang dikabarkan oleh manusia yang paling mulia, al khairil anam, Rasulullah Muhammad shallallahu`alaihiwasallam dalam sebuah hadits yang berbunyi,

More

برالولدين

بسم الله الرحمن الرحيم

Adab Terhadap Orang Tua

Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia berkata: Aku berusaha mengajak ibuku masuk Islam ketika ia masih musyrik. Suatu hari, aku mengajaknya (masuk Islam), lalu ia mengatakan kata-kata yang tidak aku sukai tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan menangis. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, aku mengajak ibuku masuk Islam, namun ia menolak. Pada hari ini, aku ajak lagi ia (masuk Islam), lalu ia malah berkata-kata tentangmu perkataan yang aku tidak sukai. Oleh karena itu, berdoalah kepada Allah agar Dia memberi hidayah kepada ibu Abu Hurairah.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, “Ya Allah, berilah hidayah kepada ibu Abu Hurairah.” Lalu aku pergi dengan gembira karena doa Nabiyyullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika aku datang dan telah berada di dekat pintu, tiba-tiba pintu itu merenggang, ternyata ibuku mendengar langkah cepat kakiku, lalu ia berkata, “Diamlah di tempatmu wahai Abu Hurairah.” Aku mendengar bunyi siraman air, ibuku mandi dan memakai baju gamisnya dengan cepat sehingga kerudungnya tertinggal, lalu ia membuka pintu dan berkata, “Wahai Abu Hurairah, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” Maka aku kembali menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mendatanginya dalam keadaan menangis karena terharu, aku katakan, “Wahai Rasulullah, bergembiralah. Allah telah mengabulkan doamu dan telah memberi hidayah kepada ibu Abu Hurairah.” Maka Beliau memuji Allah dan menyanjungnya serta berkata, “Baguslah.” Aku berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikanku dan ibuku cinta kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin dan agar mereka mencintaiku.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, “Ya Allah, jadikanlah hamba kecil-Mu ini -yakni Abu Hurairah- dan ibunya cinta kepada hamba-hamba-Mu yang mukmin dan jadikanlah kaum mukmin cinta kepada mereka.” Oleh karena itu, tidak ada seorang mukmin pun yang dicipta yang mendengar tentangku atau melihatku kecuali akan cinta kepadaku.”

Adab Terhadap Orang Tua More

Cita cita

Cita-cita,

Tahukah kamu bahwa semua orang mempunyai cita-cita? Tahukah kamu kalau adikmu yang masih duduk di bangku SD atau TK memiliki cita-cita? Tahukah kamu bahwa pemuda yang berbadan tegap,  kuat serta orang tua jompo yang hampir meninggalkan alam dunia ini memiliki cita-cita? Tahukah kamu bahwa orang yang terbaring lemah More

Gallery

Previous Older Entries